Minggu, 18 Maret 2012

Jakarta - Operator telekomunikasi saat ini sedang galau. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Wajar saja, sebab mereka sedang menghitung hari menuju lonceng kematiannya.

Setidaknya demikian yang tercermin jika melihat kekhawatiran para operator yang berjuang mati-matian agar tak tergerus para over the top (OTT) semacam Google, Facebook dkk, dalam acara "Resisting the Doomsday of Telco Players".

Bisa dimaklumi kekhawatiran itu. Pasalnya, pertumbuhan revenue dari operator di seluruh dunia saat ini sudah melambat, cenderung stagnan, bahkan beberapa sudah meluncur ke arah negatif. 

Pertumbuhan jumlah pelanggan ternyata tidak serta-merta mendongkrak performansi keuangan, karena kecenderungan pendapatan per pelanggan atau ARPU (average revenue per user) yang terus turun. 

Upaya operator untuk mengkompensasi turunnya trafik suara, seraya meningkatkan trafik data dengan menawarkan paket tarif untuk unlimited data access justru menjadi bumerang. Karena ternyata hanya segelintir pelanggan yang benar-benar memanfaatkan paket unlimited tersebut, sementara trafik yang dihasilkan mendominasi sebagian besar jaringan.

Kehadiran OTT player, yaitu para pemain dunia TI yang memiliki layanan berbasis internet memperparah beban dari operator telko ini. 

Sementara Google, Facebook, Apple dengan iTunes-nya, dan internet based service lainnya, meraup untung dari iklan atau penjualan digital goods, operator telko mati-matian berjibaku menghadapi lonjakan trafik data--dimana hal itu membutuhkan investasi yang tidak sedikit. 

Padahal, mereka para operator, tidak secuil pun menikmati keuntungan yang dinikmati para OTT player. Contohnya, sesudah Apple meluncurkan iPhone 4s dengan fitur Siri, terjadi pertumbuhan trafik data yang luar biasa di Amerika sana yang disinyalir berasal dari 25 juta iPhone 4s yang terjual di daratan Amerika saja. 

Inilah yang disebut dengan fenomena 'Dumb Pipe' alias pipa jaringan penuh, tapi tidak ada revenue yang dihasilkan.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh operator untuk menghindarkan diri dari 'kiamat kecil' ini? Setidaknya ada tiga jurus yang bisa dilakukan oleh operator telko dalam hal ini

Mochamad James Falahuddin
Praktisi Telematika
IBM Certified Cloud Computing Infrastructure Architect


sumber : http://inet.detik.com/read/2012/03/19/102433/1870639/328/kiamat-kecil-telekomunikasi?991101mainnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar